Nyepi Day is the Balinese Hindu ‘Day of Silence’, one part of the sacred rituals of the Caka New Year celebration. Nyepi Day itself is when all activities on Bali are brought to a complete halt. All roads throughout Bali are void of any traffic, no-one ventures outside of his or her house/home, no fire is lit, electricity is used and even the airport is closed to all incoming and outgoing flights. Before the ‘day of silence’ the ritual started with several rituals, below are the details of the rituals.



The Melasti ritual, performed three days prior to Nyepi, is intended to cleanse thoughts, words and deeds with sacred waters as well as obtain sacred waters ahead a brand new year. This is also the time for purifications of the sacred ‘Arca’, ‘Pralingga’, ‘Pratima’ and other sacred objects from Puras (Balinese temples). These rituals can be performed in the sea, lake or other source of sacred waters i.e., rivers etc..





Then the day before Nyepi, the Balinese perform the Caru and Tawur Kesanga rituals. The Tawur Kesanga ritual is intended to build harmonious relationships between men, man and God (Ida Sanghyang Widhi Wasa) and man and nature. The ritual is also meant to win over Batara Kala (see Ogoh-Ogoh below) by the Pecaruan offering.

Additionally various offerings and animal sacrifices (chicken, ducks, pigs and even cows and bulls) are held in villages and provinces. Plants and crops are also sometimes used as part of the offerings. These sacrificial rituals are carried out in stages / levels starting at the household level then working the way up through the banjar, village, sub-district and so on until reaching Pura Besakih.

After performing the Tawur Kesanga ritual, it’s time for ‘Ngerupuk’ (more popularly known as the ‘Ogoh-Ogoh’ parade) ceremony. In general the ‘Ogoh-ogoh’ is a sculpture that depicts various personalitites of the Bhuta Kala, or negative/evil side of human nature. Similar to the seven deadly sins in western culture, there are six evil desires that need to be controlled. i.e. ‘Kroda’ (anger); ‘Kama’ (lust); ‘Mada’ (pride); ‘Matsarya’ (envy); ‘Lobha’ (greed) and ‘Moha’ (illusion).

These fantastical mythical ‘Ogoh-ogoh’ figures are usually are made of paper and colourfully painted. Starting at dusk (around 6.30 pm local time) the Balinese parade the streets with the ogoh-ogohs, passionately playing a deafening mixture of the kulkul (traditional bamboo bell), claxons, gamelan music, drummers music or any other loud instruments. The idea of ‘ogoh-ogoh’ is to awaken and scare the evil spirits by making unbearable amounts of noise as is humanly possible. After the ogoh-ogoh have been paraded through the streets they are burned as a symbol of purification.



The next day, Nyepi, is a 24 hour period (6.00am-6.00pm) of total silence to follow/observe ‘Catur Brata’ (four prohibitions) ‘amati karya’ (no activity); ‘amati geni’ (no fire); ‘amati lelungan’ (no travel); ‘amati lelanguan’ (no entertainment). It is thought that the evil spirits circling above Bali and not finding any activity depart for for another world. Following ‘Catur Brata’ is enforced by ‘Pecalang’, traditional community watch patrols who are are on the look out for violations. No one is allowed on the streets except ambulances for emergencies and police. Foreigners residing or staying in private residences or villas are are not exempt and must not play music or have lights on at night (or at least visible from the street). Hotels are exempt inasmuch as guests can have lights on in their rooms but curtains should be drawn so the light is not visible from the street or beach. Also lights in the hotel’s public areas are turned off and only basic services are available.



The day after Nyepi is a new year, a new day where the ‘Catur Brata’ is over and the Balinese may resume daily activities as usual. It’s a day for visiting families, relatives and friends to exchange forgiveness and start the new year with a pure heart.

All that being said, one benefit of Nyepi (other than the peace and quiet for prayer and meditation) is that with the island plunged into total darkness at night the night sky comes alive with millions of stars – a rare sight not often available in today’s world.

Selamat Hari Raya Nyepi!

Nyepi, Balinese New Year Of Silence

Mandala Suci Wenara Wana, or well known as Ubud Monkey Forest, is the sanctuary and natural habitat of the Balinese long-tailed Monkey, scientific name Macaca fascicularis. It is located at Padangtegal Ubud, Bali. About 1049 monkeys live in this sanctuary. They are divided into 6 groups, namely in front of main temple group, forest conservation group, central point group, eastern group, Michelin group, and cemeteries group. We also divide the monkeys by age: 63 adult male, 34 Sub-adult male, 219 Adult female, 29 Sub-adult female, 167 juveniles 1 (2-3 year), 118 juveniles 2 (1-2 year), 63 Infant old (5-12 month) and 56 infant.



Sacred Monkey Forest Ubud is a famous tourist attraction in Ubud. The home of more than 600 long tailed macaques, Ubud Monkey Forest is a tropical green forest close to the center of Ubud. Inside the forest you can see a sacred temple sanctuary guarded by the monkeys. In every month around 10.000 - 15.000 visitors come to Monkey Forest Ubud.



The Monkey Forest Ubud has 186 species of plants and trees in 12,5 hectares of forest. The Monkey Forest Ubud has 3 temples, namely Dalem Agung Padangtegal Temple, Holy Spring Temple and Prajapati Temple. The forest is owned by the Padangtegal community and is managed by Mandala Suci Wenara Wana Management. The purpose of the management is to keep sacred the place and promote the Monkey Forest Ubud as an international tourist destination.

Ubud Monkey Forest

Pura Agung Besakih at an altitude of about 1000 meters above sea level, is the biggest Temple in Bali island. In an area of not less than 12km 2, Besakih Temple deserves declared as the biggest temple in Bali, even in Indonesia.With a background of Mount Agung, Besakih Temple which occupies the downhill was designed so beautifully to the rhythm of the land's slope.


Pura BesakihBesakih is known as the Mother Temple of Bali and is simply the most important temple for the whole of the island. It's actually more like a complex of temples in one very large compound and its known and loved for is its dramatic location on the southern slopes of Sacred Mount Agung.


Besakih Temple


Pulau penyu adalah tempat penangkaran penyu hijau yang lokasinya berada di obyek wisata Tanjung Benoa Bali. Penangkaran penyu hijau, dikelola secara swadaya oleh masyarakat Tanjung Benoa, yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Yang akan dapat anda lihat saat wisata ke penangkaran penyu hijau di Tanjung Benoa seperti, penyu hijau, ular piton, burung dan masih ada banyak lagi hewan lainnya.

Tempat wisata ini adalah lokasi penangkaran penyu hijau yang termasuk hewan langka. Sebagian besar wisatawan yang tertarik mengunjungi pulau penyu Bali adalah wisatawan yang berlibur bersama anak-anak.

Di areal pulau penyu, anda akan dapat melihat penyu hijau dari yang besar sampai yang kecil. Selain itu, anda dapat memegang penyu hijau sambil berfoto. Selain juga terdapat binatang lain seperti burung, ular dan kadal.

Sebagian besar wisatawan Indonesia saat liburan ke pulau penyu Bali akan menggunakan perahu glass bottom boat, dengan kapasitas maksimum 10 orang. Glass bottom boat adalah jenis perahu, yang pada dasar perahu terdapat kaca bening tembus pandang. Dengan menaiki glass bottom boat, anda akan dapat melihat dasar laut dari atas perahu tanpa mengikuti aktivitas snorkeling.

Pengemudi perahu akan mengantar anda ke lokasi perairan yang ada banyak ikan. Pengemudi boat akan menyediakan anda roti untuk memberi makan ikan dari atas perahu.





Pulau Penyu Tanjung Benoa Bali (Turtle Island)

Pantai Tanjung Benoa, Wisata Water Sport



Sama seperti pantai Kuta, pantai Tanjung Benoa memiliki pasir putih bersih. Ombak di pantai Tanjung Benoa sangat tenang, oleh karena itu tidak cocok bagi anda yang suka surfing. Lalu lintas di tengah laut Tanjung Benoa sangat ramai, terutama lalu lintas speed boat dan jet ski untuk aktivitas Tanjung Benoa watersport.

Aktivitas atau permainan watersports yang ada di Tanjung Benoa seperti:

* Bali parasailing adventure.
* Mengendarai jet ski.
* Seawalker atau sering disebut dengan nama ocean walker Tanjung Benoa.








Sebagian besar wisatawan yang berlibur ke Tanjung Benoa Bali tujuan utama adalah mengikuti aktivitas Tanjung Benoa watersports. Oleh sebab itu, saat anda sampai di pantai Tanjung Benoa, anda akan menyadari perairan laut Tanjung Benoa sangat sibuk dengan aktivitas water sports. Hanya saja, kesibukan aktivitas water sports di tengah laut tidak setiap hari terjadi. Waktu ramai wisatawan mencoba aktivitas Tanjung Benoa water sports adalah pada saat musim ramai, seperti pada bulan Agustus dan Desember.


Pantai Tanjung Benoa, Wisata Water Sport

Pantai Pandawa, Tempat Wisata Populer Baru di Bali


Mengingat banyaknya tempat wisata di bali yang sangat menarik, terutama pantainya yang indah membuat pulau Bali memiliki segudang pantai dan para wisatawan sampai dibuat bingung untuk memilih pantai mana yang harus di kunjungi di Bali. Dalam review ini saya akan memberikan anda sedikit gambaran tentang pantai yang baru populer di Bali yaitu pantai pandawa.

Memang pantai ini tidaklah pantai yang baru dibuka, karena pantai ini memang sudah ada dan dikunjungi wisatawan dari bertahun-tahun lalu, hanya karena adanya pembangunan proyek besar di kawasan pantai pandawa membuat pengelola memperbaiki akses serta sarana untuk mencapai pantai ini lebih mudah lagi. dan dalam hal ini desa adat Kutuh, kuta selatan juga tak mau tinggal diam dan ikut mengambil bagian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di pantai ini, sampai saat ini pembangunan masih berlangsung tapi sudah memperlihatkan keindahan kawasan pantai yang tertata rapi, mungkin belum sempurna betul tapi saya yakin dalam beberapa tahun kemudian pantai ini akan menjadi the new kuta atau pantai kuta baru di pulau Bali mengingat kunjungan wisatawan akan terus meningkat.

Lokasi Pantai Pandawa.
Sangat mudah untuk mencapai pantai pandawa. kita ambil titik start point dari kota Denpasar, lalu menuju ke selatan, jika ingin perjalanan lebih lengang anda bisa melewati jalan tol, sesampainya di daerah Nusa Dua lalu ke bukit Ungasan. sampai saat ini anda akan banyak melihat marka jalan sebagai petunjuk menuju pantai pandawa. Jika tidak mau repot saya sudah siapkan peta untuk anda yang lebih detail. [Lihat Peta]

Pantai Pandawa, Pantai Indah Dengan Berbagai Pesonannya.
Pantai Pandawa adalah pantai yang akses serta sarana dan prasarana yang baru diperbaiki, ini terlihat dari tebing kapur yang dibuka dan diperlebar menjulang tinggi, sangat jelas terlihat bahwa pantai ini nantinya akan menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di pulau Bali karena kita bisa menikmati pantai ini dari segala sudut.

Baik, kesan pertama yang akan anda dapatkan begitu mencapai pantai pandawa adalah “Spektakuler!” begitulah, bukit kapur tinggi menjulang tertata rapi serta patung para Panca Pandawa akan menyambut anda. ya, sudut dalam dinding kapur pantai pandawa terdapat lima patung para Pandawa yang tingginya masing-masing 5 meter dengan lebar 2,5 meter sebagai simbol penguat tentang pantai ini. Beralih ke pantainya, Seperti halnya pantai indah lainnya di pulau Bali, pantai pandawa memiliki pasir putih halus dengan air yang biru jernih.

Aktivitas yang bisa dilakukan di Pantai Pandawa.
Ada berbagai aktivitas wisata menarik yang bisa anda lakukan di pantai pandawa dan inilah yang menjadi alasan mengapa pantai ini sangatlah populer. selain menikmati pantai secara langsung seperti berenang, bermain air atau sekedar berfoto bersama, anda juga bisa memilih beberapa hal menarik di dibawah ini.


Bersantai di pinggir Pantai.
Bukan bersantai seperti biasa, tapi dibawah payung yang banyak tersedia di sepanjang pantai pandawa sambil ditemani es kelapa muda atau minuman dingin untuk melawan teriknya matahari pantai. Harga sewa untuk payung dan kursi santai adalah 50.000 rupiah sepasang untuk 3 jam. Harga yang pantas anda bayarkan untuk fasilitas seprivate dan senyaman ini dipantai. jika anda ingin sesuatu tinggal panggilkan pelayan. atau jika anda ingin menghemat uang tanpa menyewa kursi santai dan payung, anda bisa menikmati minuman dingin di warung-warung sekitar pantai.

Bermain Kano.
Bagaimana dengan bermain kano? anda bisa melakukannya maksimal 3 orang satu perahu, benar-benar sangat menyenangkan apalagi jika anda berdua saja bersama orang yang anda sayangi atau cintai. Cukup aman bermain kano walaupun anda tidak bisa berenang karena para penyewa kano akan selalu memberikan anda pelampung dan di sepanjang pantai terdapat beberapa lifeguard yang akan selalu mengawasi anda agar selalu aman.

Fasilitas Pendukung di Pantai Pandawa.
Karena telah menjelma menjadi pantai yang sangat populer di Bali maka prasarana di pantai Pandawa sangatlah lengkap. mulai dari parkir yang luas, tempat bilas, toilet dan lain-lain. Selain itu pelayanan informasi di pantai ini juga sangat baik serta selalu ada ambulance yang standby untuk menanggulangi hal yang tidak diinginkan secara cepat.

Dan itulah sepenggal review singkat saya tentang pantai pandawa, dan berharap akan menjadi bagian tempat wisata anda harus kunjungi saat berlibur ke Pulau Bali. Semoga Bermanfaat, selamat berwisata dan Enjoy Bali.

Pantai Pandawa, Pantai Barunya Bali

Tirta Gangga adalah sebuah taman air yang berlokasi di kabupaten Karangasem di timur pulau Bali atau dengan 2 jam berkendara dari arah Denpasar. taman air Tirta Gangga di bangun pada tahun 1948 oleh Raja Karangasem saat itu yaitu Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung. Taman air ini di bangun sebagai tempat persinggahan dan rekreasi untuk keluarga kerajaan dan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Bali kala itu kemudian tidak lama setelah itu tirta gangga di buka untuk umum dan wisatawan.



Taman Air Tirta Gangga
Taman air adalah sebuah kompleks berbagai kolam seperti kolam koi, kolam teratai, dan kolam renang. taman air ini memiliki 3 kolam utama dengan sebuah tugu air mancur indah di tengahnya. dengan bangunan yang bernuansa bali kuno, taman air ini menyajikan tatanan keindahan taman air yang lengkap.

Di bangun di sebuah desa di dekat gunung agung sebagai gunung tertinggi dan paling di sucikan oleh umat hindu di Bali. alamnya yang asri dan sejuk memperkuat kesan alami yang menjadikannya sebagai tujuan utama tempat wisata di Bali.

Tentang Taman Air Tirta Gangga Karangasem
Adapun makna dari Tirta Gangga adalah Tirta yang berarti air suci dan gangga merujuk pada sungai paling di sucikan di India dan oleh umat Hindu di Dunia. Tentu nama ini bukanlah hanya sebutan belaka karena air di Tirta gangga sangat jernih karena berasal dari mata air langsung. dengan sistem pengairan yang kuno namun efektif dimana air ini selanjutnya akan mengairi ladang petanian di desa ini.

Pertama kali memasuki kompleks Tirta Gangga anda akan disambut oleh beberapa patung sebagai pertanda selamat datang. Terdapat sebuah kolam dengan berbagai patung ditengahnya dan anda dapat berjalan di tengah kolam tersebut karena tersedia jalan setapak yang dapat anda lalui.

Sebuah kolam besar yang menyambung pada sudut lainnya dengan beberapa air mancur kecil di tengahnya serta dua jembatan dengan ukiran dan patung naga menyempurnakan keindahan taman air ini. Pada bagian tengah kompleks ini terdapat juga sebuah tugu dengan air mancur yang sangat indah. Kesemua kolam di tirta gangga kecuali kolam renang di hidupi oleh berbagai jenis ikan-ikan terutama ikan koi dimana diantaranya telah berumur puluhan tahun maka tidak heran beberapa diantara mereka memiliki ukuran yang sangat besar.

pada sudut lain tirta gangga terdapat sebuah kolam renang dimana ini adalah salah satu daya tarik taman air ini karena banyak wisatawan lokal dan mancanegara sengaja datang untuk berenang. anda tidak perlu khawatir dengan kualitas air di kolam renang ini karena sangat jernih bahkan anda bisa meminumnya langsung karena air datang dari sumber mata air yang kemudian terus mengalir. Kolam renang ini juga terbilang berukuran besar jadi anda tetap bisa berekreasi walaupun sedang banyak pengunjung.

Fasilitas penunjang yang terdapat di tirta gangga salah satunya terdapat sebuah restorant di bagian atas kompleks yang menyajikan berbagai hidangan kamanan dan minuman. Selain terdapat berbagai kolam dan penunjang fasilitas, ada sebuah pura yang secara rutin di datangi oleh para jemaat.

Itulah berbagai hal yang bisa anda nikmati di Tirta Gangga semoga taman air menjadi bagian utama perjalanan wisata anda selama di Bali, Selamat Berlibur dan Enjoy Bali.

Tirta Gangga, Taman Air Indah di Karangasem

Monkey Forest Ubud menjadi destinasi wisata yang sangat populer di Pulau Bali. Berlokasi di Ubud, tempat wisata yang satu ini pun jadi lokasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Baik wisatawan asing ataupun domestik, kerap menyempatkan waktunya untuk datang ke tempat ini.

Bahkan tempat ini setiap bulannya dikunjungi tak kurang dari 10 ribu wisatawan. Para pengunjung pun datang ke tempat ini bukan hanya karena keberadaan monyet-monyet. Tapi juga karena Monkey Forest Ubud ini dikenal sebagai salah satu tempat suci oleh masyarakat Hindu yang ada di Ubud.

Mandala Wisata Wenara Wana
Monkey Forest Ubud ini juga dikenal dengan nama Mandala Wisata Wenara Wana. Seperti namanya, tempat ini merupakan habitat yang secara khusus dibuat untuk tempat tinggal para monyet. Bahkan total terdapat sebanyak 340 ekor monyet yang tinggal di hutan ini.



Terdapat sekitar empat kelompok monyet yang berdomisili di Hutan Monyet Ubud ini. Monyet yang tinggal di sini termasuk adalah monyet ekor panjang yang mempunyai nama latin Macaca fascicularis. Tak hanya itu, Hutan Monyet Ubud ini juga merupakan rumah untuk 115 spesies pohon.


Lokasi Monkey Forest Ubud
Monkey Foret Ubud ini terletak di Desa Padangtegal. Masyarakat di desa tersebut pun benar-benar menjaga kelestarian hidup monyet yang ada di Hutan Monyet. Terlebih monyet-monyet di sini merupakan simbol spiritual, serta punya peran ekonomi dan edukasi bagi masyarakat setempat.

Sejarah Monkey Forest Ubud
Pendirian Monkey Forest Ubud ini merupakan upaya masyarakat Hindu Bali untuk menjalankan prinsip agama mereka, yakni Tri Hata Karana. Tri Hata Karana ini merupakan tiga prinsip yang harus dijalani untuk bisa memperoleh kebahagiaan. Oleh karena itu, mereka pun ingin menjadikan Hutan Monyet Ubud ini ebagai lokasi untuk bisa menjaga harmonitas manusia dengan lingkungan.



Monkey Forest Ubud ini tak hanya didirikan untuk sarana konservasi para monyet dan pepohonan yang ada di sana. Di sini juga terdapat pura yang disebut dengan nama Candi Pura Dalem Agung Padangtegal atau disebut juga Sacred Monkey Forest Sanctuary. Masyarakat setempat pun kerap melangsungkan upacara khusus di pura yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para hewan, disebut dengan nama Tumpek Kandang dan Tumpek Unduh.

Tiket masuk Monkey Forest Ubud
Seperti halnya tempat wisata di Bali lainnya, para traveler yang ingin berkunjung ke Monkey Forest Ubud diharuskan untuk membayar tiket masuk. Per 1 Januari 2016, para pengunjung yang sudah dewasa berusia lebih dari 12 tahun dikenakan tiket masuk sebesar 40 ribu rupiah per orang. Sementara untuk anak-anak, dikenakan biaya masuk sebesar 30 ribu rupiah per orang.

Tips saat berkunjung ke Monkey Forest Ubud
Selama berada di area Monkey Forest Ubud, para pengunjung harus memperhatikan beberapa hal. Terlebih keberadaan monyet di hutan ini sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Jangan sampai pengunjung melakukan tingkah yang dianggap tidak menghormati para monyet.

Selain itu, jangan pula memberikan makanan kepada para monyet berupa kacang, biskuit roti ataupun snack yang biasa dimakan oleh manusia. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga kesehatan mereka. Lain halnya kalau Anda memberi makan mereka berupa pisang. Selain itu, para pengunjung juga harus memelihara kebersihan tempat ini. Jangan membuang sampah sembarangan.

Wisata Monkey Forest di Ubud

About Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park

Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park is
a cultural park with a statue of Garuda and Vishnu as the main object that will reach 120 meters height when its done. Garuda wings span is about 60 meters width and will make it as the largest sculpture in Bali or in the world. Although not 100% completed yet this area has presented a very complete integrated tour that presents Bali thoroughly. Beginning in 1997 and operating in 2003, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park is managed by PT Alam Sutera Realty, one of the leading property companies in Indonesia.



Garuda Wisnu Kencana itself was initiated by Mr. I Nyoman Nuarta, he is one of the most famous sculpture artists in Indonesia. the idea of a GWK statue is taken from the story of Sacrifice, Courage, and Honor of the Garuda. for his actions he was then given the honor by Lord Vishnu as his vehicle, elevated to God, Eternal Life and appointed king of all birds on earth.


that is a little about origin and history of GWK, now let's take a closer look at this cultural park complex in more detail. It is built with good planning, once you enter the GWK area, you will feel the luxury with various types of building structures with high artistic value. You may find many other amazing things here, this is the right place for an integrated cultural park, especially to know all things about Bali.


There are many things you can see here, so no need to rush. Take a walk around the complex from corner to corner, Once satisfied then step your foot to the main object of this tour is the statue of Garuda and Vishnu located at the top. By looking at the half-finished statues you will be amazed and can not imagine how majestic later if the statues are perfectly arranged, enjoy every detail curve on the statue, you will immediately know if the artist who makes this statue is a world-class artist.



For public facilities I can say is very good, from shopping center, Amphitheater, Street Theater, Beautiful Garden to relax, Restaurant, Art Gallery and Souvenirs Shop. Everything is ready to serve you. So, no need to be confused again for the convenience of facilities. Of course dont forget to take your time to see variety of dance performances and Balinese music, such as Barong dance, Kecak Dance, Ballet, and also traditional Balinese music performances.


Exelent, isn't?. this make Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park become one of your mandatory tourist attraction when traveling to Bali and make your tour more perfect. Hopefully Helpful, Happy Traveling and Enjoy Bali.(AyodyaBaliTour.com)

Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park

Tak hanya pantai, sekarang Bali sudah lebih terkenal karena desa-desanya. Adat, budaya, seni, dan alam tergabung menjadi kesatuan yang membuat desa-desa di Bali indah. Di bawah ini telah terangkum desa-desa yang menurut kami terindah di Bali. Sewa mobil di Bali dan telusuri desa-desa indah berikut ini!

Desa Trunyan, Bangli

Sebagai pulau yang mayoritasnya memeluk agama Hindu, biasanya saat ada orang meninggal maka akan diadakan upacara Ngaben (membakar jasad) walaupun sebagian daerah tidak melakukannya, seperti di desa Penglipuran, dimana jika ada orang meninggal maka akan dikuburkan.

Namun tidak dengan desa Trunyan, disini tidak ada yang namanya upacara Ngaben ataupun menguburkan jasad orang meninggal. Di desa yang terkenal sebagai desa tertua di Bali ini, apabila ada orang meninggal, maka mayat akan diletakkan di sebuah tempat yang dikelilingi anyaman bambu.

Mayat tersebut hanya diletakkan begitu saja hingga membusuk, uniknya walaupun terdapat banyak mayat yang membusuk tapi bau busuk tidak tercium di desa ini, menurut cerita hal ini disebabkan karena terdapatnya sebuah pohon bernama "Taru Menyan" yang berada di tempat mayat-mayat tersebut berada.

Desa Tenganan Pegringsingan

Desa Tenganan merupakan salah satu dari tiga desa di pulau Bali yang masih termasuk dalam Bali Aga, apa itu Bali Aga ? Bali Aga merupakan sebuah desa yang masih memegang teguh pola hidup tradisional yang sudah ada sejak ribuan tahun.


Uniknya, desa Tenganan ini juga masih menerapkan sistem barter (bertukar barang), sebagian besar masyarakat di desa Tenganan bekerja sebagai petani, namun ada juga yang bekerja membuat kerajinan bambu, lukisan dan menenun kain gringsing.




Desa Ubud

Ubud menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal bahkan mancanegara yang ingin menikmati pemandangan alam indah. Tak hanya itu, Ubud juga terkenal sebagai pusat kesenian di Bali, khususnya seni lukis, seni ukir, seni patung, seni tari dan kesenian tradisional lainnya. Ubud juga disebut sebagai desa bertaraf internasional karena pemandangan dan fasilitas di sini sangat lengkap. 



Ditambah lagi, pemandangan sawah terasering yang sudah terkenal di seluruh dunia menjadikan Ubud sebagai destinasi utama liburan ke desa wisata di Bali.




Desa Penglipuran, Bangli

Desa ini memiliki luas sekitar 112 hektar dan hanya sekitar 9 hektar saja yang digunakan sebagai pemukiman, selebihnya merupakan perkebunan. Terkenal dengan kebersihannya, di kawasan desa Penglipuran motor tidak boleh masuk, sehingga udara di sini pun cukup sejuk dan segar. Bahkan karenanya, desa ini pun pernah menjadi desa terbesih ke-3 di dunia.




Selain itu penataan rumah di desa ini juga sangat menarik, saling berhadapan satu sama lain dan rapi. Jalan utama di desa Penglipuran menuju ke Pura yang terdapat di tengah desa. Uniknya desa Penglipuran tidak pernah mengalami kekeringan walaupun sedang musim kemarau.

Tag : 

desa adat penglipuran bali
daftar desa wisata di bali
nama desa di bali
desa budaya kertalangu bali
desa adat penglipuran kecamatan bangli, bali
desa tenganan bali
desa adat penglipuran kabupaten bangli, bali
sebutan desa di bali
keunikan desa penglipuran
desa tenganan
desa adat di bali
daftar desa wisata di bali
sejarah desa penglipuran

Desa - Desa Indah di Bali Untuk Perjalanan Wisata Anda